Rabu, 13 Oktober 2010

Meja Makan

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya yang sudah menikah dan memiliki seorang putra berusia 6 tahun.
Tangan kakek ini sangat rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatan nya pun mulai kabur dan cara berjalannya ringkih.
Keluarga itu biasa makan bersama di ruang makan, namun sang kakek yang pikun ini hampir tiap kali mengacaukan segalanya. Tangan nya yang selalu bergetar dan matanya yang rabun membuat nya susah makan, sendok dan garpu jatuh ke bawah meja, makanan tercecer, dan gelas berisi air sering tersenggol hingga tumpah dan pecah. Anak dan mantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua tingkah laku kakek itu. " Kita harus melakukan sesuatu" ujar sang anak, "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini". Lalu, kedua suami istri ini membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan. Di sana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian. Agar piring dan gelas tidak pecah, mereka menyiapkan mangkuk, piring dan gelas khusus terbuat dari kayu untuk sang kakek. Sering saat keluarga itu sibuk dengan makan malam, terdengar isak dari sudut ruangan. Air mata mengalir dari kedua mata kakek yang rabun dan keriput itu. Namun, anak dan menantu nya bukan nya iba, malah tetap mengomeli agar ia tidak lagi menjatuhkan makanan. Anak mereka yang berusia 6 tahun hanya memandangi semua itu dalam diam.

Suatu malam, sebelum tidur, ayah dan ibunya memperhatikan anaknya yang sedang memainkan mainan kayu. Dengan lembut, ayah nya bertanya pada anak itu, "Kamu sedang membuat apa sayang?" dengan polos dan lugu, anaknya menjawab " Aku sedang membuat meja kayu buat papa dan mama untuk makan malam saat aku besar nanti, lalu meja ini akan aku letakkan disudut itu, di dekat kakek biasa makan" anak itu tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya.


Jawaban itu membuat kedua orangtuanya begitu sedih, kaget, dan terpukul. Mereka tidak bisa berkata apa-apa, hanya air mata yang kemudian mulai mengalir di pipi mereka. Walau tidak ada kata-kata yang terucap, tapi mereka paham, bahwa harus ada yang diperbaiki.

Malam itu, mereka menuntun tangan si kakek untuk kembali makan di meja makan, tak ada lagi omelan yang keluar saat ada piring jatuh, makanan yang tumpah, atau gelas pecah. Kini mereka bisa makan lagi di meja utama. Anak nya yang masih kecil menyadarkan mereka arti saling mengasihi yang sesungguhnya..

6 comments:

Om Rame mengatakan...

secara tidak sengaja namun menghasiLkan sudut pandang yang sangat baik. yakni, apa yang di Lihat dan di serap oLeh anak2, itu merupakan sebuah pesan pendidikan tersendiri bagi dia. sehingga apa yang diLakukan di depan anak2 hendaknya adaLah Lebih mengutamakan haL2 positif yang diharapakan menjadikan itu sebuah pesan moriL yang dapat di serap dan ingatnya terus sampai dia tua keLak.

sedangkan bagi priLaku seorang anak yang sudah tidak peduLi Lagi dengan orang tuanya, itu merupakan suatu cerminan anak yang tidak berbakti kepada orang tuanya. daLam persepsi positif saya, "saat keciL anak ikut (di urusi) orang tua dan saat besar orang tua ikut (i urusi) anak".

windflowers mengatakan...

terkadang, anak kecil yang hanya bisa menyadarkan orang dewasa, termasuk di dalamnya orang tuanya sendiri, ke arah yg lebih baik lagi..:)

hendra thiemailattu mengatakan...

@ om rame: banyak orang tua yang merasa apa yang dia lakukan selalu benar, padahal yang mereka lakukan tidak terlepas dari ego nya sendiri. Klo di pikir2 repot juga ya jadi orang tua.. bener2 kudu kasi teladan yang baik buat anak2 nya.

@ mbak diana: betul mbak, aku sendiri belum punya anak sih, tapi kadang orang tua pun bisa belajar dari anaknya. Dan aku sring banget melihat itu di sekitarku..

Om Rame mengatakan...

bisa juga demikian, tetapi waLaupun orang tua sudah sedemikian rupa memberi teLadan yang baik namun masih saja banyak terjadi oknum anak yang tidak menghiraukan pendidikan itu.
daLam sisi Lain untuk memberi teLadan, kiranya juga perLu mengarahkan anak2 sesuai dengan kebiasaan dia daLam menyerap suatu iLmu, sehingga diharapkan haL tersebut dapat diserap dengan baik dan dapat di ingat sampai ia dewasa.

hendra thiemailattu mengatakan...

@ om rame: lingkungan juga pengaruhnya gedhe bwat sikap anak2.. kadang orang tua gagal mendidik anak, walaupun udah kasi teladan yang baguz, krn orang tua juga kurang memperhatikan lingkungan si anak...

Unknown mengatakan...

Mari bergabung bersama ASIANBET77.COM Disini kami menyediakan berbagai macam jenis permainan betting online, seperti Taruhan Bola Online, Casino Online, Togel Online, Sabung Ayam Online dan masih banyak lagi game taruhan online lainnya....

Pendaftaran gratis tidak dikenakan biaya apapun juga, minimal Deposit sangat ringan, hanya dengan Rp 100.000 saja anda sudah bisa bergabung bersama kami. ASIANBET77.COM bekerja sama dengan bank lokal yakni BCA, MANDIRI & BNI. Sehingga memudahkan anda untuk bertransaksi bersama kami.

Customer service kami yang Ramah dan Profesional akan siap membantu anda selama 24 jam full, ayo segera daftarkan diri anda bersama kami ASIANBET77.COM. Dan dapatkan promo2 menarik dari kami.untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi CS kami :

YM : op1_asianbet77@yahoo.com
Wechat : asianbet_77
sms center : +639052137234
pin bb : 2B4BB06A

Posting Komentar